I(arus listrik) = nilai yang terbaca pada alat ukur untuk membaca nilai arus listrik dc pada multi meter sekala yang dibaca pada alat ukur adalah sekala yang berada di posisi tengah ( dcv.a), selain digunakan untuk mengukur arus sekala.
Multimeter ialah sebuah alat yang difungsikan untuk mengukur besaran listrik. Besaran yang bisa diukur menggunakan multimeter umumnya terdiri atas 3 jenis, diantaranya arus, tahanan, dan tegangan. Walaupun ada besaran tambahan seperti pengukuran nilai penguatan transistor dan kapasitor. Lalu, bagaimana cara membaca multimeter analog? Sebelum membahas cara membaca multimeter analog, Kamu harus tahu bahwa multimeter itu sendiri terbagi ke dalam 2 jenis, diantaranya digital dan analog. Kedua tipe tersebut mempunyai fungsi sama tapi tingkat keakurasian yang dihasilkannya berbeda. Sebab jika Kamu menginginkan multimeter dengan ketelitian tinggi, maka tipe multimeter digital-lah yang harus dipilih. Namun karena pembacaan multimeter digital lebih gampang dibanding analog, di sini kita hanya akan membahas multimeter analog saja. Apa Itu Multimeter Analog?Mengenal Bagian-Bagian Pada Skala Multimeter1. Jarum Pointer2. Skala Ukur Tegangan DC dan Skala Ukur Arus Listrik3. Skala Ukur Tahanan/Resistansi4, Skala Ukur Tegangan AC5. Mirror/CerminBagaimana Cara Memakai Multimeter Analog?Cara Membaca Multimeter AnalogPanduan Membaca Hasil Multimeter Analog1. Pengukuran Resistor atau Tahanan2. Pengukuran Tegangan DC3. Mengukur Nilai Arus Apa Itu Multimeter Analog? Multimeter analog ialah multimeter yang mode pembacaannya memakai jarum penunjuk. Dimana jarum penunjuk ini biasanya akan gergerak lalu berhenti sesuai nilai yang tertera terhadap besaran listrik yang diukur. Cara membaca multimeter analog sendiri dilakukan terhadap 3 besaran, yaitu tahanan, tegangan, dan arus listrik. Akan tetapi untuk menentukan jumlah pengukuran, harus benar-benar tepat. Contohnya, jika Kamu ingin melakukan pengukuran tegangan sebaiknya putar atau geser switch selektor menuju arah DCV atau ACV sesuai tegangan yang ingin diukur. Apakah tegangan yang diukur ialah AC Alternating Current ataukah DC Direct Current. Kamu juga bisa mneyesuaikannya jika ingin melakukan pengukuran arus listrik dan tahanan, jadi arahkan switch tadi ke dalam Ampere dan Ohm. Mengenal Bagian-Bagian Pada Skala Multimeter Berikut ini ada beberapa bagian yang terdapat dalam skala multimeter analog, diantaranya 1. Jarum Pointer Kegunaan jarum pointer ini sebagai komponen untuk menampilkan nilai ukur berdasarkan pada pengukuran yang telah dilakukan. 2. Skala Ukur Tegangan DC dan Skala Ukur Arus Listrik Untuk pengukuran arus listrik dan tegangan DC, nilai pengukurannya biasanya digabungkan jadi satu. Ini artinya, Kamu dapat memakai skala ukur tersebut untuk menentukan nilai tegangan arus listrik dan tegangan DC. Skala pembacaannya dimulai pada bagian samping kiri ke samping kanan, sementara nilainya mengikuti angka atau nilai ukur yang terdapat pada selektor. 3. Skala Ukur Tahanan/Resistansi Skala ukur tahanan atau resistansi adalah skala ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan, hambatan, maupun resistansi dengan satuan ohm. Dalam pembacaan angka atau nilai ohm sendiri, angka nol biasanya dimulai pada samping kanan sebagai angka terkecil. Sementara nilai terbesar terletak di samping kiri, karenanya untuk membaca skala ukur ohm sendiri dimulai dari samping kanan ke samping kiri. 4, Skala Ukur Tegangan AC Skala ukur pada tegangan AC biasanya dipakai untuk melakukan pengukuran tegangan AC atau bolak-balik. Biasanya nilai skala akan mengikuti angka pada skala ukur tegangan DC serta arus, tapi papan pada skala yang dipakai biasanya skala berwarna merah. 5. Mirror/Cermin Fungsi mirror atau cermin pada multimeter ialah sebagai acuan melakukan pengukuran sesuai yang ditunjukkan jarum pointer. Adapun untuk membaca pengukuran yang benar-benar akurat, pastikan posisi mata harus tegak lurus pada multimeter sampai Kamu melihat jarum penunjuk tanpa bayangan pada cermin. Bagaimana Cara Memakai Multimeter Analog? Jika Kamu baru menggunakan multimeter analog, ada beberapa cara untuk menggunakan multimeter analog berikut ini Untuk memulai proses pengukuran, sebaiknya jarum menunjukkan nilai atau angka nol jika kedua penjoloknya disambungkan. Putarlah bagian penala mekanik jika jarum masih belum tepat di angka nol. Kamu bisa memutar bagian sakelar pemilih menuju arah besaran tertentu yang diukur. Seperti menuju arah DC mA jika Kamu ingin mengukur arus DC, sedangkan arahkan ke AC V jika ingin pengukuran tegangan AC. Untuk pengukuran resistor atau tahanan, biasany Tutorial Membaca Multimeter Analog Panduan Membaca Hasil Multimeter Analog Karena kita akan mengukur tegangan, tahanan dan arus listrik menggunakan multimeter analog, maka di sini kita bisa mencoba cara membaca multimeter analog untuk pengukuran 3 parameter tersebut. 1. Pengukuran Resistor atau Tahanan Untuk mengukur tahanan, skala ukur pada multimeter analog yang harus diperhatikan ialah dalam satuan ohm atau . Selanjutnya Kamu tinggal memilih batas ukuran yang tertinggi dengan cara memutar switch selector menuju arah X100K, bisa juga di bawahnya. Ini dilakukan apabila jarum penunjuk memperlihatkan posisi atau letak yang sulit ditentukan keakuratannya. Contohnya resistor atau tahanan yang diukur, kemudian jarum menunjukkan kisaran angka 20 menuju 30 dan tepatnya di garis ke 3 ke angka 30. Sedangkan dari 20 menuju 30 ada 5 garis, sehingga nilai dari setiap garis ialah sebesar Nilai 1 garis = 30-20/5 = 10/5 = 2 Jadi kesimpulannya, nilai satu garis antara angka 20 ke angka 30 ialah 2, sehingga perhitungannya menjadi 20 + 3Γ2 =26. Lalu jika Kamu memilih batas ukur X1K misalnya, nilai tahanan yang sebenarnya menjadi 1K x 26 = 26 . 2. Pengukuran Tegangan DC Cara membaca multimeter analog untuk mengukur tegangan DC sendiri yang harus diperhatikan adalah skala ukur pada alat multimeter. Apabila baterai yang akan diukur sebesar 9volt, maka Kamu bisa memilih batas ukur yang menunjukkan angka sebesar 10 volt misalnya. Dimana angka ini menunjukkan batas maksimal atau tertinggi yang dapat diukurnya. Contohnya, sesudah mengukur baterai maka angka yang ditunjukkan jarum penunjuk antara angka 4 menuju 6 atau tepatnya di garis kedua menuju ke angka 6. Dimana pada angka 4 ke angka 6 ada 10 garis. Sehingga nilai satu garis ialah sebesar Nilai untuk 1 garis = 6-4/10 = 2/10 = 0,2 volt. Dengan begitu, kesimpulannya ialah nilai 1 garis yang terletak antara angka 4 menuju angka 6 ialah 0,2 volt. Sehingga perhitungannya menjadi 4+2Γ0,2 = 4,4 volt. Sebenarnya cara membaca multimeter analog pada pengukuran tegangan sendiri lebih gampang daripada membaca skala pada ohm meter. Sementara untuk mengukur tegangan bolak balik atau ACV, Kamu bisa mempraktekkannya sendiri. Sebab prinsipnya akan sama saja seperti mengukur tegangan searah atau DC. Kamu hanya perlu memperhatikan tampilan alat yang bersimbol ACV sesuai besar tegangan tertentu yang ingin diukur. 3. Mengukur Nilai Arus Sebelum mengukur nilai arus atau ampere, Kamu harus tahu bahwa biasanya multimeter yang digunakan hanya mempunyai kemampuan membaca arus listrik dengan nilai lebih kecil dari 1 ampere. Adapun untuk mencegah terjadinya kerusakan multimeter karena kelebihan pada nilai arus, sebaiknya Kamu harus mengetahui batas maksimal arus listrik. Adapun cara membaca angka atau nilai ampere dalam multimeter analog, diantaranya Pertama-tama perhatikan angka dan posisi skalar pemilih. Kemudian pilih skala pada bagian tengah yang digunakan untuk membaca angka pengukuran arus. Pilih nilai maksimal sesuai nilai selektor. Silahkan baca angka di jarum pointer atau penunjuk sesuai dengan skala yang telah dipilih. Dengan mempelajari cara membaca multimeter analog di atas, Kamu tak perlu bingung lagi saat mengukur resistor, arus listrik dan tegangan AC/DC dengan perhitungan yang tepat. Namun biasanya, kini sudah banyak orang yang lebih memilih multimeter digital karena kemudahan dan kepraktisan dalam pembacaannya. Tapi tak perlu khawatir, jika Kamu masih memakai multimeter analog, tetap bisa memakai cara di atas untuk pengukuran tegangan, arus listrik atau resistor. Ulasan Lainnya Cara Copy Paste Caption Instagram Cara Dagang di Shopee Cara Double WhatsApp di Samsung Cara Buat Akun Zoom di Hp Cara Koin Shopee Jadi ShopeePay Post Views 23,098
Aliranarus pada source β drain terjadi karena adanya konsentrasi hole pada terminal gate. Pengujian Multimeter adalah terbalik dengan Cara Menguji Transistor dengan Menggunakan Multimeter Analog. Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter Digital. Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda; Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan
Cara menggunakan Multimeter analog - Multimeter atau AVOmeter adalah alat ukur listrik general purpose digunakan secara luas. Fungsi Multimeter atau AVOmeter analog secara umum untuk mengukur Arus A, tegangan V dan Hambatan Ohm. AVO adalah singkatan dari Ampere Volt dan Ohm jika di bahasakan menjadi Arus, Tegangan dan Resistansi/hambatan. Setelah kalian mempelajari tentang Arus dan tegangan listrik, hukum Ohm dan daya listrik, kita akan belajar mengukur menggunakan alat ukur listrik seperti Multimeter atau AVOmeter atau Multimeter Fokus dalam pembahasan kali ini adalah Multimeter Analog. Apa itu Analog? Lanjut baca ya...Cara menggunakan Multimeter atau AVOmeter Analog sesuai prosedur kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja 1. Apa itu Multimeter atau AVOmeter Analog? Multimeter atau AVOmeter adalah alat ukur listrik dan rangkaian listrik. Apa saja yang dapat diukur oleh Multimeter atau AVOmeter? Sesuai namanya, Multimeter atau AVOmeter dapat mengukur Ampere Arus, VoltTegangan dan Ohm Resistansi/hambatan listrik Multimeter Analog atau AVOmeter adalah alat ukur listrik yang menggunakan penunjuk hasil pengukuran secara manual analog menggunakan jarum tunjuk. Jadi kalian harus dapat menganalisa dan memperhitungkan hasil pengukuran berdasarkan beberapa parameter. Gimana caranya? Baca terus... Kenapa memakai Multimeter analog? Pertama karena murah! Hehehe. Yang kedua handal dan awet. 2. Fungsi bagian-bagian Multimeter atau AVOmeter Nah, bagian-bagian mana saja yang harus dipahami oleh kalian diantaranya ditunjukan oleh gambar dibawah ini. Ada 10 bagian Multimeter atau AVOmeter yang akan sering dipakai dalam kegiatan pengukuran Arus, tegangan atau Ohm resistansi Bagian-bagian Multimeter atau AVOmeter analog no Nama bagian Fungsi 1 Papan skala Papan yang berisi angka-angka yang diskalakan 2 Jarum penunjuk Jarum yang akan menunjuk pada angka tertentu dipapan skala. 3 Pengatur Nol 0 jarum Mengatur posisi jarum di angka 0 pada papan selector untuk pengukuran Tegangan dan Arus 4 Selector Tegangan DC Arahkan saklar selector ke posisi ini untuk mengukur tegangan DC. Tegangan DC seperti baterai dan AKI 5 Selector Arus DC Arahkan saklar selector ke posisi ini untuk mengukur tegangan DC. Tegangan DC seperti baterai dan AKI 6 Saklar selector Saklar untuk memilih jenis pengukuran. Misal, mengukur resistansi, arahkan saklar ke selector OHM, tegangan DC ke DCV atau tegangan AC ke ACV 7 Probe peraba Kabel merah dan hitam yang dipakai untuk mengukur dengan cara menempelkan ujung probe pada benda / alat yang akar diukur 8 Pengatur nol 0 Ohm meter Saat mengukur OHM, pastikan dikalibrasi di nolkan agar pengukuran akurat. Gimana caranya? Baca terus... 9 Selector Tegangan AC Arahkan saklar selector ke posisi ini untuk mengukur tegangan AC. Tegangan AC seperti PLN 10 Selector Ohm Selector untuk mengukur resistansi. Umumnya yang diukur adalah resistor, kabel dll. 3. Memahami papan skala Multimeter analog Kita analisa dulu bagian-bagian papan skala pada Multimeter dibawah ini ya... Mengukur tegangan AC atau DC Pada saat mengukur tegangan, baik DC maupun AC, gunakan area papan bertuliskan DCV/ACV. Area kerja jarum dari 0 sampai angka maksimum 10/50/250. Range 0 sampai 10 dimulai dari 0 - 2 - 4 - 6 - 8 - 10. Kita membaca range 012345678910. Tiap garis bernilai 1 5 = 0,2 Range 0 sampai 50 dimulai dari 0 - 10 - 20 - 30 - 40 - 50. Kita membaca range 05101520253035404550. Tiap garis bernilai 5 5 = 1 Range 0 sampai 250 dimulai dari 0 - 50 - 10 - 150 - 200 - 250. Kita membaca range 0255075100125150175200225250. Tiap garis bernilai 25 5 = 5 Mengukur Hambatan atau resistansi Sedangkan untuk pengukuran Ohm resistansi, gunakan area kerja yang ditunjukan oleh garis panah hitam dari 0 sampai 2K tak hingga. Range 0 sampai 2 dimulai dari 0 - 1 - 2. Kita membaca range 012. Tiap garis bernilai 1 5 = 0,2 Range 2 sampai 5 dimulai dari 2 - 3 - 4 - 5 Kita membaca range 2345. Tiap garis bernilai 1 2 = 0,5 Range 5 sampai 10 dimulai dari 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10. Kita membaca range 5678910. Tiap garis bernilai 1 2 = 0,5 Range 10 sampai 20 dimulai dari 10 - 15 - 20. Kita membaca range 101520. Tiap garis bernilai 5 5 = 1 Silahkan dihitung untuk range 20 - 30 tiap garis bernilai berapa? 4. Rumus membaca hasil pengukuran tegangan Multimeter atau AVOmeter Untuk membaca hasil pengukuran Multimeter atau AVOmeter, maka selain pengalaman, ada juga rumusnya. Cari yang paling mudah saja, dan kalian juga dapat menemukan rumusnya sendiri seiring kalian sering menggunakan alat ukur listrik ini. Contoh Nah, untuk pengukuran yang lain, dapat anda baca pada artikel selanjutnya... Apa itu Multimeter atau AVOmeter Analog?Fungsi bagian-bagian Multimeter atau AVOmeterMemahami papan skala Multimeter Mengukur tegangan AC atau Mengukur Hambatan atau resistansiRumus membaca hasil pengukuran tegangan Multimeter atau AVOmeter Rudy SetiawanHello, I'm Rudy Setiawan. I'm a teacher at a vocational school in Lampung province, Natar district. Thank you for reading my blog, I hope it's useful for you. By the way, don't forget to subscribe to my YouTube channel. + Youtube thank u again..
MengukurTegangan AC Menggunakan Multimeter. Untuk mengukur Tegangan Arus Bolak Balik (ACV) posisi kabel probe boleh bolak balik, karena pada ACV setiap detik terjadi 50 x perubahan kutub positip menjadi
Multimeter atau biasanya disebut juga AVOmeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur arus listrik dan tegangan listrik DC atau pun AC, selain itu juga dapat digunakan untuk menentukan nilai hambatan resitansi. Multimeter juga digunakan sebagai alat untuk memeriksa kebenaran suatu rangkaian listrik, juga untuk memeriksa kelayakan suatu komponen listrik atau elektronika. A. Bagian-bagian multimeter B. Mengukur Arus Listrik I Langkah langkah menggunakan multimeter untuk mengukur arus listrik Memeriksa jarum penunjuk menunjukkan pada angka 0, jika jarum penunjuk tidak menunjuk pada jarum di angka 0 maka putar sedikit degan obeng -. Memasang kabel pemeriksa probe merah dan hitam pada multimeter. Jika digunakan untuk mengukur arus DC maka putar selector ke ampermeter DC pada batas ukur yang kira- kira lebih tinggi dari yang akan diukur. Jika digunakan untuk mengukur arus AC maka putar selector ke ampermeter AC pada batas ukur yang kira-kira lebih tinggi dari arus listrik yang akan diukur. Menghubungkan secara seri antara sember, multimeter, dan beban yang akan diukur. Rangkaian pengukuran arus listrik pada suatu beban berupa lampu dengan sumber AC Rangkaian pengukuran arus listrik suatu beban berupa lampu dengan sumber DC Melakukan pembacaan nilai arus listrik pada alat ukur. Cara membaca multimeter ketika digunakan untuk mengukur arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian I Arus listrik = Nilai yang terbaca pada alat ukur Untuk membaca nilai arus listrik DC pada multi meter sekala yang dibaca pada alat ukur adalah sekala yang berada di posisi tengah selain digunakan untuk mengukur arus sekala tersebut juga digunakan untuk membaca tegangan DC. Biasanya sekala yang digunakan untuk mengukur arus dan tegangan DC terdapat lebih dari satu, sehingga masing-masing sekala tersebut diwakili oleh selector, sehingga tidak diperlukan menghitung atau mengalikan kembali nilai yang terbaca pada alat ukur. Contoh pembacaan arus listrik pada multimeter Berapakah nilai Arus listrik yang terbaca pada multimeter jika selector menunjukan pada DC 10A? Jawab Maka sekala yang dibaca adalah 0 - 10A, sehingga arus yang terbaca adalah 2A I = 2A C. Mengukur Tegangan Listrik V Langkah-langkah menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan listrik Memeriksa jarum penunjuk menunjukan pada angka 0, jika jarum penunjuk tidak menunjuk pada angka 0 maka putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk hingga jarum penunjuk menunjukkan pada angka 0. Memasang kabel pemeriksa probe merah dan hitam pada multi meter Mengatur sakelar pemilih jangkauan alat ukur selector. Jika akan digunakan untuk mengukur tegangan DC, putar selector ke voltmeter DC pada batas ukur yang kira-kira lebih tinggi dari tegangan listrik yang akan diukur. Jika akan digunakan untuk mengukur tegangan AC, putar selector ke voltmeter AC pada batas ukur yang kira-kira lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Menghubungkan secara paralel dengan beban dengan sumber tegangan. Rangkaian pengukuran tegangan suatu lampu dengan sumber tegangan DC. Rangkaian pengukuran tegangan suatu lampu dengan sumber tegangan AC. Melakukan pembacaan tegangan listrik pada alat ukur. Cara membaca multimeter ketika digunakan untuk nilai tegangan listrik yang terukur V = Nilai tegangan yang terbaca pada multimeter Sekala yang dibaca untuk tegangan AC adalah sekala yang letaknya berada bagian paling bawah, biasanya memiliki nilai lebih dari satu nilai sekala, oleh karena itu dibagi pada selector seperti pada sekala pengukuran DC Vdan DCA. Contoh pembacaan Berapakah nilai tegangan yang terbaca pada multimeter jika selector menunjukan pada AC 250V? Jawab Maka sekala yang dibaca adalah 0 - 250V sehingga nilai tegangan yang terukur pada multimeter adalah 210V. V = 210V D. Mengukur Hambatan Listrik atau Resistansi R Langkah-langkah menggunakan multimeter untuk mengukur nilai hambatan resistansi Memeriksa jarum penunjuk menunjukan pada angka 0, jika jarum petunjuk tidak menunjukan pada angka 0 maka putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk hingga menunjukan angka 0. Memasang kabel pemeriksa probe merah dan hitam pada multi meter Mengatur selector untuk mengukur hambatan maka memutar selector ke ohm meter kemudian pilih batas ukur yang kira kira lebih dari nilai hambatan yang akan diukur. Melakukan pengkalibrasi alat ukur Ohmmeter dengan cara menghubungkan ujung kabel pemeriksa probe merah dan hitam, jarum penunjuk akan mengarah ke titik 0, jika belum menunjuk ke titik 0 maka putar knop pengatur hingga jarum penunjuk menunjukan pada angka 0. Menghubungkan beban yang akan diukur dengan ohmmeter pastikan telah melepas sumber tegangan atau pun arus sebelum mengukur hambatan. Rangkaian pengukuran hambatan suatu lampu dengan menggunakan multimeter. Lakukan pembacaan nilai hambatan resitansi pada alat ukur. Cara membaca multimeter ketika digunakan untuk mengukur hambatan R nilai hambatan = nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur Γ nilai yang pada selector Sekala yang dibaca jika mengukur hambatan adalah sekala yang berada di bagian paling atas , nilai terkecil dimulai dari kanan. Contoh pembacaan Berapakah nilai hambatan jika selector menunjukan X 10 ? Jawab R = 70 Γ 10 = 700 Nilai hambatan yang terbaca pada alat ukur adalah 700
CaraMenggunakan Amperemeter Pada Multimeter. a. Pastikan terlebih dahulu arus apakah yang akan diukur. AC atau DC. b. Putar saklar pemilih pada posisi mA atau A DC untuk mengukur arus DC dan mA atau A AC untuk
Cara menggunakan multimeter analog sangat mudah untuk kamu para pemula. Multimeter analog merupakan salah satu alat untuk mengecek tegangan listrik mulai dari volt, ampere, serta ohm dalam satuan meter. Alat ini akan mempermudah kamu dalam melakukan pengukuran pada suatu listrik. Perlu menjadi perhatian bahwa multimeter dibagi menjadi dua jenis yaitu multimeter jenis analog dan juga jenis digital. Kedua perbedaan dari jenis tersebut bisa kamu lihat pada bentuk dan juga hasil pengukurannya. Pada model analog hasil pengukuran menggunakan jarum skala. Sedangkan pada hasil pengukuran multimeter digital dapat dilihat langsung pada layar digitalnya. Secara fisik sendiri, multimeter analog mempunyai ciri khusus yaitu jarum jam yang mempunyai batas antara angka dan juga hasil ukur. Sedangkan pada jenis yang dilain dirasi lebih mudah dan akurat. Multimeter analog banyak digunakan untuk kehidupan sehari-hari, contohnya seperti komputer dan juga servis TV. Jika melakukan berbagai pengukuran pada suatu tegangan, multimeter akan bergerak naik turun. Kelebihan yang ditampilkan bisa lebih simple dan mudah untuk dibaca. Namun, perlu menjadi perhatian bahwa akurasi pengukuran pada multimeter analog masih terbilang rendah, jadi pengukuran perlu membutuhkan ketelitian yang tinggi. Hal tersebut juga bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan multimeter jenis apa. Untuk kamu para pemula tidak perlu khawatir karena cara menggunakan multimeter jenis analog tidak sesulit yang dibayangkan. Penggunaannya bisa dicoba oleh semua orang bahkan untuk pemula. Kamu hanya perlu menambah ketelitian, karena akurasi pada multimeternya sangat berpengaruh. Ketika ingin memulai suatu pengukuran, jarum harus menunjukkan angka nol ketika kedua penjoloknya dihubungkan. Lanjut dengan memutar penala mekanik, apabila jarum belum tepat di angka 0. Jadi, kamu harus benar-benar memastikan hal tersebut. Kemudian, putar saklar pemilih pada arah besaran yang akan diukur. Contohnya pada arah DC mA akan diukur menggunakan arus DC menuju arah AC V untuk dapat mengukur tegangan yang ada pada AC searah DC V dan mengukur tegangan DC. Saat akan mengukur sebuah resistor, saklar yang sudah dipilih bisa langsung diarahkan pada skala ohm. Jangan lupa untuk nolkan dulu dengan menggabungkan probe positif serta negative. Jika belum menunjukkan angka nol, kamu juga dapat mencocokkan dengan memutar ADJ ohmnya. Lanjut kemudian sambungkan penjolok warna merah ke arah positif serta penjolok pada bagian warna hitam ke arah negatif. Perlu menjadi perhatian, saat pengukuran besaran DC, jangan terbalik kutub positif dan negatif karena dapat berpengaruh pada alat ukurnya. Hal tersebut bisa menjadikan alat ukurnya rusak. Cara menggunakan multimeter analog diatas bisa dipahami dan langsung dipraktekkan untuk menggunakan multimeter tersebut. Jika masih bingung untuk menggunakannya, bisa melihat tutorial youtube video agar lebih memudahkan kamu untuk menggunakan alat tersebut. Bagian Multimeter Analog yang Wajib Diketahui Untuk kamu yang ingin memahami kelistrikan, khususnya pada multimeter analog, sangat wajib untuk memahami bagiannya agar tahu fungsi dan cara penggunaanya. Untuk multimeter analog sendiri kamu wajib teliti untuk cara penggunaanya agar pengukuran bisa sesuai dan tidak keluar dari pengukuran. Skala, berfungsi untuk pembacaan skala dalam meter. Jarum penunjuk meter atau biasa disebut Knife- edge pointer berfungsi sebagai salah satu penunjuk besar yang diukur. Sekrup penyetel dalam kedudukan jarum penunjuk atau zero adjust screw yang berfungsi agar dapat mengatur kedudukan suatu jarum penunjuk dengan cara memutar bagian sekrupnya ke kanan atau ke bagian kiri dengan menggunakan obeng bentuk pipih. Zero ohm Adjust knob atau tombol pengatur jarum dalam penunjuk pada kedudukan zero. Tombol ini memiliki fungsi untuk dapat mengatur jarum penunjuknya pada bagian posisi nol. Saklar pemilih atau range selector switch memiliki fungsi agar bisa memilih posisi pengukuran serta batas ukurannya. Multimeter sendiri biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran yaitu posisi ohm yang berarti dalam bentuk meter, memiliki tiga batas ukur x1 x10 serta k1000. Posisi DCV atau volt DC yang berfungsi untuk voltmeter DC, posisi DcmA atau multimeter dengan fungsi sebagai miliamperemeter DC, kemudian ada lubang kutub + va terminal, fungsinya tempat masuknya test lead kutub, lubang kutub atau common terminal juga berfungsi sebagai tempat masuknya test lead. Kemudian ada saklar pemilih polaritas atau polarity selector switch yang berfungsi agar bisa memilih polaritas AC atau DC pada kotak meter. Perlu diperhatikan untuk penggunaan tombol pengatur jarum, kamu bisa memilih posisi ohm, test lead + test lead β lalu tombol pengatur kedudukan ke kanan atau kiri sehingga menunjukan kedudukan ohm. Hal tersebut bisa dilakukan dengan langsung melihat tombol pengatur jarumnya. Fungsi Multimeter Analog yang Wajib Diketahui Terdapat beberapa fungsi multimeter yang harus diketahui. Hal tersebut bisa menjadi acuan untuk kamu para pemula yang ingin membeli alat tersebut. Apalagi jika kamu anak kuliah jurusan listrik, pasti sangat membutuhkan hal tersebut. Hal ini bisa dijadikan bahan acuan. Mengukur Tegangan Listrik Fungsi pertama adalah alat ukur tegangan listrik atau voltase yang dihasilkan oleh komponen listrik. Batas maksimum pada pengukuran tersebut bisa digunakan sebagai suatu batasan agar saat proses pengukuran suatu komponen, nilai pada tegangannya tidak melebihi batas kemampuan pada batas ukur. Fungsi Hfe Perlu menjadi perhatian bahwa tidak semua multimeter mempunyai fungsi Hfe. Fungsi Hfe sendiri digunakan agar bisa mengetahui nilai dari penguat suatu transistor serta sebagai pengukur transistor yang memiliki tipe PNP dan juga tipe NPN. Mengukur Frekuensi Sinyal Multimeter digunakan untuk suatu pengukuran frekuensi pada sinyal agar bisa mendapatkan nilai frekuensi yang tepat dari segi sinyal yang dikirimkan oleh sebuah komponen elektronik. Kamu bisa mencobanya pada alat elektronik seperti tv atau handphone yang digunakan. Mengukur Nilai Kapasitansi Multimeter juga mempunyai suatu kemampuan untuk mengukur suatu nilai kapasitansi pada sebuah kapasitor. Sama hal dengan fungsi lainnya, agar dapat mengukur nilai kapasitansi terdapat nilai batas maksimum. Oleh sebab itu, pastikan kapasitor yang diukur tidak melewati batas pengukurannya. Mengukur Hambatan Listrik Pada sebuah listrik tentu saja sering terjadi hambatan yang disebabkan oleh kabelnya atau faktor lainnya. Multimeter mampu untuk mengukur suatu resistansi melalui hambatan dari suatu resistor. Multimeter juga mempunyai batas ukur untuk mengukur sebuah hambatan. Mengukur Arus Listrik Arus listrik dan tegangan listrik mempunyai perbedaan pengertian yang berbeda. Hal tersebut juga wajib untuk kamu pahami. Perhatikan terlebih dahulu tipe arus yang akan dilakukan pengukuran. Alat ukur multimeter mempunyai dunia jenis arus listrik DC dan AC. Beberapa cara menggunakan multimeter analog bisa dipahami. Namun, kamu juga perlu untuk memahami fungsi serta bagiannya, agar tidak keliru dalam penggunaannya, dan agar alat yang digunakan tidak mudah rusak supaya bisa digunakan dalam jangka waktu lama.
Caramenguji induktor adalah: a. Mengukur dengan posisi ohm pada multimeter b. Putar dan letakkan selector pada posisi ohm c. Pilih salah satu batas ukur antara x1K d. Induktor dikatakan baik jika jarumnya menunjukkan angka tertentu (bukan nol atau tak terhingga) Tabel Pengamatan Menguji kondisi induktor berdasarkan multimeter analog
Cara Menggunakan Multimeter β Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage Tegangan, Ampere Arus Listrik, dan Ohm Hambatan/resistansi dalam satu unit. Multimeter sering disebut juga dengan istilah Multitester atau AVOMeter singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter. Terdapat 2 jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu Analog Multimeter AMM dan Digital Multimeter DMM. Sehubungan dengan tuntutan akan keakurasian nilai pengukuran dan kemudahan pemakaiannya serta didukung dengan harga yang semakin terjangkau, Digital Multimeter DMM menjadi lebih populer dan lebih banyak dipergunakan oleh para Teknisi Elektronika ataupun penghobi Elektronika. Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit terutama pada Multimeter Digital. Beberapa kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain Voltage Tegangan AC dan DC satuan pengukuran Volt Current Arus Listrik satuan pengukuran Ampere Resistance Hambatan satuan pengukuran Ohm Capacitance Kapasitansi satuan pengukuran Farad Frequency Frekuensi satuan pengukuran Hertz Inductance Induktansi satuan pengukuran Henry Pengukuran atau Pengujian Dioda Pengukuran atau Pengujian Transistor Bagian-bagian penting Multimeter Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah Display Saklar Selektor Probe Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya. Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter seperti Volt Meter mengukur tegangan, Ampere Meter mengukur Arus listrik dan Ohm Meter mengukur Resistansi atau Hambatan 1. Cara Mengukur Tegangan DC DC Voltage Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt khusus Analog Multimeter **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif + dan Probe Hitam ke terminal Negatif -. Hati-hati agar jangan sampai terbalik. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. 2. Cara Mengukur Tegangan AC AC Voltage Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt khusus Analog Multimeter **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif - dan Positif + Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. 3. Cara Mengukur Arus Listrik Ampere Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering fuse dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi. Putuskan Jalur catu daya power supply yang terhubung ke beban, Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif + dan Probe Hitam ke Input Tegangan + Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter 4. Cara Mengukur Resistor Ohm Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda βXβ yang artinya adalah βKaliβ. khusus Multimeter Analog Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke- Baca Juga Cara membuat banner di word dengan hasil yang Baik
LCRMeter yaitu bagian dari peralatan tes elektronik yang dipakai buat mengukur Inductance (L), Capacitance (C), dan Resistance (R) dari sebuah komponen. Cara mengukur kapasitor dengan LCR Meter ini, merupakan metode yang paling mudah dipakai, karena nilai kapasitansi dari kapasitor bisa langsung terbaca pada layar LCR Meter. 4. Capacitance Meter.
Cara Menggunakan Multimeter Dengan Benar β Anda yang berkecimpung di dunia kelistrikan atau elektronika pasti sudah tidak asing dengan alat bernama multimeter. Atau bagi Anda yang awam sekalipun pasti sudah pernah melihatnya satu atau dua kali. Dari situ tidak sedikit yang penasaran apa itu multimeter dan bagaimana cara kerja dari multimeter. Multimeter merupakan sebuah alat yang dipakai untuk mengukur tegangan voltage, arus listrik Ampere, dan hambatan Ohm dalam satu unit. Alat ini memiliki setidaknya dua julukan lain, yakni multitester atau AVOMeter yang merupakan akronim dari Ampere Volt Ohm Meter. Biasanya multimeter dipakai untuk membuat maupun memperbaiki rangkaian listrik. Alat ini juga sangat penting untuk memeriksa kondisi komponen elektronika maupun listrik. Sehingga kita bisa mengetahui adanya permasalahan pada salah satu komponen. Pages 1 2 3
. 438 84 214 355 225 48 128 247
cara mengukur arus menggunakan multimeter analog