Sebuahdata menunjukkan bahwa dari jumlah pengguna internet di atas, rata-rata pengguna internet di perkotaan 60% adalah di bawah 30 tahun. Artinya, para pengguna itu adalah anak-anak dan remaja. Internet pun lalu berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan mereka, khususnya para remaja. Pengaruh Internet Bagi Perkembangan Remaja

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak untuk kemudian menjadi manusia dewasa. Pada masa ini, terdapat banyak perubahan dan perkembangan yang terjadi pada diri individu, baik biologis,psikologis, sosial, maupun spiritual. Menurut Hurlock 2002, masa remaja berlangsung dari usia 13-18 tahun. Pada masa remaja seseorang mengalami perkembangan fisik. Bila merujuk pada definisi remaja menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana NasionalBKKBN bahwa rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Masa remaja adalah masa yang berpengaruh dalam pembentukkan self concepte seseorang Seorang anak akan semakin banyak berinteraksi dengan lingkungannya dan bukan hanya ia memberi arti pada lingkungannya tersebut, tetapi ia juga akan menerima banyak masukan dari lingkungan itu sendiri. Tanggapan dari orang lain mengenai dirinya maupun pandangan dirinya terhadap tanggapan orang lain tentang dirinya juga akan membawa dampak tersendiri, yang semuanya akan memberi sumbangan dalam pembentukkan self concept seorang remaja. Selain itu mereka juga butuh membentuk ikatan yang kuat dengan teman sebayanya, merasa disukai, dicintai, dan dihargai. Namun, pada era revolusi industry self concept remaja dibangun tidak hanya dari hubungan yang terjadi di dunia nyata tetapi self concept remaja sangat dipengaruhi oleh hubungan dan interaksi yang terjadi di dunia maya melelui media sosial. Tanggapan dari orang lain di media sosial baik like maupun komentar akan membentuk self conceptremaja. Remaja yang mendapatkan banyak like dan komentar yang positif pada postingannya akan merasa disukai dan dihargai sehingga selfesteem nya tinggi. Sedangkan remaja yang mendapat like sedikit dan komentar negatif akan mengakibatkan mereka merasa buruk, tidak disukai dan dihargai sehingga self esteemnya akan rendah. Self esteem yang tinggi maupun rendah ini akan mempengaruhi self concept remaja apakah akan menjadi positif atau negatif. Berdasarkan temuan kementrian Komunikasi dan Informatika Kominfo, remaja Indonesia adalah pengguna media sosial yang paling aktif. Remaja yang dimaksud adalah remaja berusia 9-19 tahun yang sebanyak 65,34 persen telah menggunakan media sosial, sedangkan usia 20-29 tahun mencapai 75,95 persen. interaksi media sosial di Indonesia didominasi oleh kelompok remaja yang kebanyakan memanfaatkan media sosial untuk mencari relasi,hiburan dan referensi di dunia digital. Dapat dikatakan remaja sekarang merupakan generasi digital native sebuah generasi yang sudah sangat adaptif terhadap perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi TIK terutama media sosial, hal ini yang kemudian membentuk perilaku remaja pada satu generasi di masing-masing zamannya. Selain itu, secara kognitif, kebanyakan peneliti percaya bahwa otak sepenuhnya matang pada saat masa remaja. Perubahan dramatis dalam struktur otak remaja mencakup emosi, penilaian, perilaku organisasi, dan control diri yang berganti antara masa pubertas dan masa dewasa awal Papalia, 2014. Perkembangan kognitif pada masa remaja juga dapat dikaitkan dengan ide yang dicetuskan oleh Piaget. Menurut Piaget 2010, pada masa remaja manusia memasuki tingkat perkembangan kognitif atau yang disebut operasi formal atau ketika mereka mengembangkan kapasitas pemikiran abstrak. Perkembangan tersebut biasanya terjadi di usia 11 tahun, memberi para remaja cara manipulasi informasi yang lebih kompleks. Tahap kelima yang dialami individu selama tahun-tahun masa remaja menurut Erikson yaitu Identity vs identify confusion identitas vs kebingungan identitas. Pada tahap ini mereka dihadapkan oleh pencarian jati diri siapa mereka, bagaimana mereka nanti, dan kemana mereka akan menuju masa depannya. Satu dimensi yang penting adalah penjajakan pilihan-pilihan alternatif terhadap peran. Orangtua harus mengijinkan anak remaja menjajaki banyak peran dan berbagai jalan. Jika anak menjajaki berbagai peran dan menemukan peran positif maka ia akan mencapai identitas yang positif. Jika orangtua menolak identitas remaja sedangkan remaja tidak mengetahui banyak peran dan juga tidak dijelaskan tentang jalan masa depan yang positif maka ia akan mengalami kebingungan. Oleh karena itu,kita sebagai orangtua harus pintar revolusi industri saat ini semakin mendorong perkembangan teknologi menjadi lebih maju. Dunia saat ini telah memesuki era revolusi industri Salah satu ciri revolusi industri ini yaitu adanya interkoneksi antara manusia dengan mesin/perangkat melalui internet of things/internet of people Hermann, berkembangnya teknologi ini tentunya berdampak luas terhadap manusia baik secara biologis, psikologis maupun sosial. Seperti dua sisi mata uang, dampak dari perkembangan teknologi pada era revolusi industri ini pun menimbulkan dampak secara positif maupun secara negatif terhadap remaja. Pengguna internet ternyata didominasi oleh usia 13-18 tahun dengan tingkat penetrasi yang mencapai 75,50%. Merujuk pada konsep yang dikemukakan oleh Hurlock 2002 rentang usia 13-18 tahun termasuk dalam kategori remaja. Dimana remaja pada saat ini termasuk kategori Generasi Z, yaitu mereka yang lahir pada tahun 1995-2010. Tidak dapat dipungkiri bahwa Generasi Z tersebut sejak kecil mereka sudah mengenal dan sudah terbiasa dengan berbagai bentuk gadget. Selain itu, Remaja Generasi Z ini juga lahir dan tumbuh pada saat internet sudah lebih berkembang daripada generasi sebelumnya. Hal ini menyebabkan Generasi Z telah melek internet dari semenjak mereka lahir. Hal ini secara langsung telah merubah sistem ekologi pada remaja era revolusi industri ini. Sejak bayi, generasi Z terbiasa dengan keberadaan dan manfaat teknologi, bahkan smartphone sudah menggantikan permainan tradisional. Banyak generasi Z yang bahkan baru lahir telah dibuatkan akun media sosial oleh orang tua generasi Z kemajuan teknologi bukanlah hal besar, tidak seperti generasi baby boomers, generasi X dan generasi Y yang kadang-kadang masih takjub dengan dengan perkembangan teknologi terkini. Dampak positifnya, lahir di era digital membuat generasi Z mudah untuk beradaptasi dengan situasi apapun. Dengan kemampuan beradaptasi tersebut membuat generasi Z memiliki wawasan luas, ambisius dalam berkarir dan kecenderungan berpikir instan. Selain itu generasi Z adalah generasi yang haus akan pengakuan, cinta kebebasan, menghargai perbedaan dan teliti kepada sesuatu yang detail. David Stillman dan Jonah Stillman penulis "Gen Z at workHow the Next Generation Is Transforming the Workplace" menyebutkan ada 7 sifat khas generasi Z yang perlu diketahui yaitu*Figital Remaja generasi Z mengganggap dunia nyata dengan dunia virtual merupakan sesuatu yang terintegrasi, karena dunia virtual sendiri merupakan realitas bagi generasi Z. Generasi Z mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan digital terbaru bahkan mereka mampu memberikan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi dengan bantuan teknologi.*Hiper - Kustomisasi Remaja generasi Z sangat berupaya keras agar dikenal dunia sebagai individu yang beda,menarik dan unik.*Realistis Remaja generasi Z sangat praktis dan pragmatis dalam berkarir. Generasi Z hanya ingin menjalankan sesuatu yang memang sesuai keinginan,kemampuan dan kebutuhan mereka.*FOMO Remaja Generasi Z yang selalu dibanjiri informasi menjadi sangat takut jika melewatkan tren atau tertinggal sesuatu yang baru.*Weconomist Remaja generasi Z adalah generasi yang hidup di era semangat ekonomi berbagi mulai dari munculnya start up dan bisnis sosial. Hal ini membentuk generasi Z selalu berharap bahwa sebuah perusahaan idealnya tidak hanya berpikir mencari untung tetapi seharusnya memberikan kontribusi positif kepada seluruh aspek kehidupan.*DIY Remaja generasi Z adalah generasi Do-it-yourself DIY atau generasi yang ingin melakukan sesuatu secara sendiri dan mandiri.*Terpacu Remaja generasi Z merupakan generasi yang terpacu oleh teknoligi, informasi, kompetisi, situasi ekonomi,dinamika politi, pergeseran tradisi dan didikan orangtua dari generasi X untuk menjadikan mereka lebih mandiri. Generasi Z memiliki karatersitik yang berbeda dari pendahulunya termasuk generasi milenial. Generasi Z adalah remaja Indonesia yang hidup dan berkembang saat ini. Perilaku,budaya dan gaya hidup dibentuk oleh kecanggihan teknologi informasi. Terkait hal tersebut, BKKBN dan Forum Genre perlu kerja keras untuk memahami dan memetakan generasi Z untuk mendapatkan perhatiannya. Mendekati mereka dengan cara-cara lama dan selera jadul hanya akan membuat generasi Z kehilangan simpati bahkan membuat mereka tidak nyaman. Tidak hanya berdampak positif,namun perkembangan era digital terhadap remaja juga memberikan berbagai dampak negatif. Kemajuan teknologi membuat remaja saat ini menghadapi masalah yang belum pernah dilihat generasi sebelumnya. Meskipun beberapa masalah bukanlah hal baru, media elektronik telah mengubah atau memperkuat beberapa perjuangan yang dihadapi kaum muda. Prevelensi komunikasi digital telah mengubah cara remaja berinteraksi dengan teman sebayanya dan minat romantis mereka. Karena banyak anak kekurangan keterampilan komunikasi antarpribadi yang penting seperti cara menangkap isyarat sosial. Contohnya media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter bisa menjadi cara yang bagus bagi remaja untuk terhubung satu sama lain, tetapi media sosial bisa menjadi masalah karena beberapa alasan. Misalnya media sosial dapat membuat anak rentan terhadap cyberbullying, atau lainnya. Media sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan mental remaja. Sayangnya, relasi mereka yang terjalin kuat dengan dunia maya melalui media sosial membuat mereka seringkali terputus konektivitas dengan dunia nyata. Intensitas pertemuan fisik berkurang, meet up yang biasa dilakukan saat ini tinggal wacana, ada fenomena menarik di sini. Karena mereka terbiasa bebas berbicara di medsos, maka timbul rasa canggung ketika terjadi pertemuan fisik, yang ujung-ujungnya mereka bersama-sama melihat dan tenggelam dalam gadget mereka masing-masing dan berbagi fokus antara dunia maya dalam gadget yang tergenggam dan dunia nyata dengan orang di hadapan mereka. Jika dilihat dari gaya hidup remaja saat ini cenderung hedonis terutama di kota-kota besar, mereka memiliki cara tersendiri untuk meluapkan ekspresi mereka, dunia hidup mereka tidak bisa lepas dari hiburan dan teknologi terutama internet media sosial. Perkembangan teknologi digital yang semakin canggih dan budaya komunikasi dengan media social memunculkan fenomena perilaku remaja seperti nomophobia dan phubing. Nomophobia no mobile phone phobia merupakan istilah untuk menggambarkan seseorang yang tidak bisa jauh dari media social. Jenis fobia yang ditandai ketakutan berlebihan jika seseorang kehilangan dari ponsel untuk sekedar melihat notifikasi yang masuk. Mereka akan selalu membawa kemanapun pergi dan hampir selalu memeriksa ponselnya setiap ada kesempatan. Ketakutan akan kehabisan baterai, sinyal dan melewatkan panggilan telepon atau sms serta informasi penting dalam media social juga merupakan bentuk nomophobia. Phubing adalah gabungan dari kata phone dan snubbing, menurut Haigh2015 diartikan sebagai tindakan menyakiti orang lain dalam interaksi sosial karena lebih berfokus pada smartphonenya. Karadag, et, al 2015 menyebutkan bahwa Phubbing dapat digambarkan sebagai individu yang melihat telepon genggamnya saat berbicara dengan orang lain, sibuk dengan smartphonenya dan mengabaikan komunikasi interpersonalnya. Karakteristik dan perilaku remaja Generasi Z pada era revolusi industri tidak hanya faktor dari dalam diri saja, namun juga dipengaruhi oleh factor lingkungan yang berpengaruh dalam pembentukan karakteristik dan perilaku remaja saat ini. Lingkungan sosial remaja dapat meliputi hubungan dalam keluarga yang terdiri dari orang tua, kakak, adik, saudara. Kemudian hubungan dengan kekasih, teman, tetangga, kelompok bermain/geng. Sudah jamak bahwa media membawa efek pada perilaku. Kecepatan internet telah membuat perilaku Gen Z sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka suka akan sesuatu yang instan, cepat, kolaboratif, dan viral. Beda dengan orangtua mereka, ayah-ibu mereka yang bergen X atau Y adalah generasi yang merasakan kecepatan internet di tahap pertengahan dalam hidup, mereka sempat merasakan hegemoni media koran dan buku-buku fisik sehingga mereka masih bisa sabar dan mengendalikan diri. Sedangkan gen Z, mereka melek internet dari sejak lahir. Cara mendidik anak di era digital pada saat ini memang lebih sulit jika dibandingkan dengan zaman dulu. Hal ini bukan lain dari kemajuan teknologi yang telah berkembang pesat sehingga berpengaruh pada pertumbuhan serta perkembangan anak. Mereka bisa mengakses informasi apapun yang ingin diketahui dari internet. Oleh sebab itu, orang tua harus bisa berperan sebagai benteng dalam rangka melindungi si buah hati dari pengaruh negatif. Pengawasan ketat merupakan cara mendidik anak paling dibutuhkan sebab baru-baru ini banyak dijumpai kasus kriminal dari internet seperti cyberbullying, pedofilia, pornografi hingga kriminalitas. Komunikasi sangat dibutuhkan dalam rangka mendidik generasi milenial. Pemantauan penting dilakukan untuk mengetahui aktifitas apa saja yang dilakukannya di dunia maya. Selain itu, Pondasi utama untuk menguatkan karakter dan kepribadian adalah pendidikan moral dan agama. Memberikan pendidikan tersebut menjadi cara mendidik anak paling ampuh guna menghindarkan segala macam tindakan negatif. Untuk itu libatkan mereka dalam kegiatan keagamaan dan sesering mungkin diberikan nasihat yang bersifat membangun moralnya. Usia remaja menjadi periode tumbuh kembang transisi. Di mana fase ini anak akan mengalami berbagai perubahan mulai dari dirinya sendiri hingga lingkungan sekitarnya. Karakter mereka juga akan semakin terlihat menonjol. Jika tidak dibina dengan cara mendidik anak melalui pendidikan agama dan moral maka bisa salah langkah. Lihat Gadget Selengkapnya
Terlebihbagi anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang penuh kekerasan, hal ini dapat mendorong anak menjadi pribadi yang menyukai kekerasan. Pada beberapa kasus, masa pencarian jati diri pada remaja dapat mengarah pada perilaku berbahaya seperti: Penggunaan obat-obatan terlarang; Depresi; Pergaulan bebas; Remaja juga cenderung berprestasi

A. SOAL PILIHAN GANDA OBYEKTIF 1. Simak kutipan teks berikut! Hari valentine atau Valentine Day agaknya tidak asing lagi di kalangan remaja. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang menunggu-nunggu kedatangannya. Bagi mereka, Valentine Day adalah momentum mencurahkan kasih sayang kepada orang yang dicintai. Jutaan orang bertukar kartu cinta, kado spesial, hingga pesan cinta sebagai simbol perayaan Valentine yang diyakini jatuh pada tanggal 14 Februari tersebut. Adanya publikasi di media terutama televisi yang mengumbar peringatan Valentine membuat hari itu menjadi seakan spesial. Namun, di negara kita, peringatan Valentine mengundang kontroversi. Kutipan teks tersebut merupakan bagian .... a. Isu b. Argumen Pro c. Argumen Kontra d. Simpulan/Saran 2. Simak kutipan teks berikut! Banyak yang mendukung keputusan pemerintah itu, namun banyak juga yang menentang. Mereka yang mendukung beralasan penerbangan murah itu yang membuat masyarakat Indonesia lebih cenderung bertamasya ke negara tetangga. Padahal banyak obyek wisata indah di Indonesia, hanya memang masih kurang dipromosikan oleh pemerintah. Kutipan teks tersebut merupakan bagian .... a. Isu b. Argumen Pro c. Argumen Kontra d. Simpulan/Saran 3. Simak kutipan teks berikut! Facebook adalah pintu gerbang dunia maya. Segala sesuatu, baik hal-hal yang baik maupun yang buruk dapat terhubung ke akun Facebook anak. Sering kali bukan teman anak yang memberi pengaruh buruk, melainkan teman-teman dari temannya. Hasil studi Profesor Larry D. Rosen dari California State University juga mengungkap beberapa efek buruk dari Facebook, termasuk narsisme yang sering menghinggapi anak yang memakai situs jejaring sosial tersebut, perilaku antisosial, kecenderungan berperilaku agresif, dan mudah marah. Studi yang disebutkan oleh Rosen menyatakan bahwa murid sekolah dan kuliahan yang membuka Facebook setidaknya 15 menit ketika sedang belajar, cenderung mendapatkan nilai yang rendah. Kutipan teks tersebut merupakan bagian .... a. Isu b. Argumen Pro c. Argumen Kontra d. Simpulan/Saran 4. Perhatikan kutipan teks diskusi berikut! 1 Namun komentar yang dikeluarkan bisa saja menyinggung orang lain. 2 Melarang anak memiliki akun Facebook bukanlah cara yang bijak karena bisa saja anak lari ke rumah temannya atau warnet yang bertebaran dan membuat akun sendiri. Apapun keputusan orangtua tentang Facebook, cobalah untuk membuat keputusan dan kesepakatan bersama anak sebelum membuat akun. 3 Kenyataannya, Facebook memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan saat orangtua hendak membolehkan atau melarang anak membuat akun jejaring sosial ini. 4 Yang tak kalah pentingnya, sebagian besar anak menggunakan jejaring sosial untuk membahas pekerjaan sekolah. 5 Jejaring sosial yang bertebaran, misalnya Facebook, memberi stimulus bagi anak untuk tak mau lepas dari gadget itu. 6 Negatifnya, jejaring sosial memberikan kebebasan atau ruang untuk mengekspresikan diri dengan berkomentar. 7 Hasil studi Profesor Larry D. Rosen dari California State University juga mengungkap beberapa efek buruk dari Facebook, termasuk narsisme yang sering menghinggapi anak yang memakai situs jejaring sosial tersebut, perilaku antisosial, kecenderungan berperilaku agresif, dan mudah marah. 8 Positifnya, mengelola halaman Facebook mengajarkan anak dapat menguasai keterampilan media sosial yang nantinya akan semakin penting ketika usia mereka bertambah. Susunan teks diskusi yang sesuai dengan struktur teks adalah .... a. 5 - 2 - 8 - 1 - 6 - 4 - 7 - 3 b. 7 - 3 - 8 - 4 - 6 - 1 - 5 - 2 c. 7 - 6 - 8 - 4 - 2 - 1 - 5 - 3 d. 5 - 3 - 8 - 4 - 6 - 1 - 7 - 2 5. Bacalah teks berikut! Remaja saat ini tumbuh di zaman internet. Tetapi apakah hal ini akan berdampak ketika mereka dewasa nanti? Lewat jejaring sosial, orang dapat saling berkomunikasi walaupun jaraknya jauh. Mereka dapat memberikan data privasi, nomor telepon, alamt, bahkan data keluarga serta hal lain yang seharusnya tidak diekspos. Siapa saja langsung dapat berkenalan meskipun tanpa mengetahui latar belakangnya. Celakanya lagi, berbagai pemahaman dapat dengan mudah masuk ke remaja bila tidak ada pengawasan yang ketat di kehidupan remaja tersebut. Inti paragraf teks diskusi tersebut adalah.... a. remaja tumbuh di zaman internet b. dampak ketika mereka dewasa c. jejaring sosial d. orang dapat berkomunikasi walau jauh jaraknya Kutipan teks berikut untuk soal no. 6 dan 9! Hal ini menunjukkan bahwa adanya media sosial sangat berpengaruh baik dan buruk bagi remaja. Namun, lingkungan sosialnya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku individu. Jadi, jaringan sosial berbahaya untuk beberapa remaja, tetapi tidak bagi yang lain. Semuanya tergantung pada kepribadian remaja itu sendiri. 6. Kutipan teks diskusi tersebut termasuk bagian .... a. argumen mendukung b. pendahuluan c. simpulan d. argumen menentang 7. Konjungsi yang terdapat dalam teks tersebut adalah .... a. dan, namun, tetapi b. bahwa, sangat, jadi c. dan, untuk, bahwa d. namun, baik, tetapi 8. Kata hubung yang terdapat dalam teks tersebut menunjukkan makna .... a. penambahan dan urutan waktu b. penambahan dan pertentangan c. urutan waktu dan pertentangan d. syarat dan penambahan 9. Kata baik dan buruk pada teks tersebut adalah kata yang memiliki hubungan .... a. akronim b. sinonim c. hiponim d. antonim 10. Simak kutipan teks berikut! Selain dapat membantu mempercepat transportasi, perkembangan teknologi juga mampu menghubungkan manusia sekalipun dalam jarak yang cukup jauh. Teknologi komunikasi tersebut adalah smartphone, perangkat ini memungkinkan kita berkomunikasi jarak jauh baik secara audio maupun visual. Pokok pikiran pada kutipan paragraf tersebut adalah .... a. teknologi menghubungkan manusia sekalipun jauh jaraknya b. perkembangan teknologi smartphone c. berkomunikasi jarak jauh d. berkomunikasi secara audio maupun visual KUNCI JAWABAN B. SOAL URAIAN ESSAY Simaklah kutipan teks berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2! 1 Pertama, ponsel dapat merusak fokus pengendara. Kedua, pengendara tidak dapat memerhatiknn jalan karena mereka akan memerhatikan ponselnya dan tidak akan memerhatikan jalan yang dapat membahayakan dirinya. Ketiga, penggunaan ponsel saat berkendara akan membahayaknn nyawa orang lain. 2 Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pro dan kontra mengenai penggunaan ponsel bagi pengendnra. Sebaiknya, para pengendara tidak menggunaknn ponsel saat berkendara. Jika mendapat telepon penting, para pengendara dapat memberhentikan kendaraan untuk sementara atau dapat menggunakan headset. 1. Berdasarkan struktur teks diskusi, paragraf nomor 1 tersebut terdapat pada bagian apa? Jelaskan! 2. Berdasarkan struktur teks diskusi, paragraf nomor 2 tersebut terdapat pada bagian apa? Jelaskan! Simaklah kutipan teks berikut untuk menjawab soal nomor 3 - 5! Seperti yang kita ketahui, sekarang merupakan era perkembangan zaman. Perkembangan zaman tersebut juga memengaruhi perkembangan teknologi di berbagai bidang, seperti medis, transportasi, komunikasi, dan sebagainya. Namun jika dikaji lebih dalam, perkembangan teknologi di bidang komunikasi akan memegang peran paling besar. Contohnya, penggunaan smartphone, saat ini telah berubah sangat modern, yakni praktis untuk digunakan dan memiliki berbagai macam fitur canggih dan menarik. Tidak heran, jika di era sekarang ini, remaja banyak yang menyukai smartphone. Umumnya smartphone digunakan para remaja untuk keperluan komunikasi, hiburan dan sebagainya. Namun seperti yang kita ketahui, bahwa perkembangan zaman dan teknologi yang terjadi sekarang telah memberikan dampak yang besar bagi para remaja. Sebagian berpendapat bahwa smartphone memberi dampak positif bagi remaja. Dampak positifnya adalah mereka dapat mengeksplorasi teknologi lebih luas dari sebelumnya, memudahkan segala aktivitas mereka mulai dari berkomunikasi, baik visual maupun audio, mengekspresikan diri, dan membantu dalam mencari materi atau tugas di internet. Di samping dampak positif, sebagian orang juga berpendapat tentunya perkembangan smartphone ini juga memiliki dampak negatif pada remaja. Salah satunya adalah penggunaan smartphone dapat membuat remaja kecanduan dan memiliki rasa ketergantungan seperti tidak bisa hidup tanpa perangkat ini. Tidak hanya itu saja, penggunaan smartphone yang berlebihan juga menyebabkan remaja jadi malas belajar dan akhirnya menurunkan prestasi mereka. Sebagai seorang remaja, kita harus mampu menggunakan perangkat smartphone kita dengan benar dan pada porsinya. Jika penggunaan smartphone dialokasikan dengan benar, maka akan memberi dampak positif bagi kita 3. Apa simpulan dari teks tersebut? 4. Tuliskan 1 kalimat yg menggunakan konjungsi sebagai penanda hubungan syarat! 5. Tuliskan kata yg digunakan untuk menandai kohesi-koherensi antara argumentasi pro dengan argumentasi kontra! KUNCI JAWABAN ESSAY Klik

Penggunainternet ternyata didominasi oleh usia 13-18 tahun dengan tingkat penetrasi yang mencapai 75,50%. Merujuk pada konsep yang dikemukakan oleh Hurlock (2002) rentang usia 13-18 tahun termasuk dalam kategori remaja. Dimana remaja pada saat ini termasuk kategori Generasi Z, yaitu mereka yang lahir pada tahun 1995-2010.
Bacalah teks berikut ini!Remaja saat ini tumbuh di zaman internet. Lewat jejaring sosial, orang dapat saling berkomunikasi walaupun jaraknya jauh. Mereka juga dapat memberikan data privasi mereka, nomer telepon, alamat, bahkan data keluarga serta hal lain yang seharusnya tidak diekspos. Siapapun langsung dapat berkenalan, meskipun tanpa mengetahui latar belakangnya. Simpulan dari teks tersebut adalah....a. Remaja saat ini tumbuh di zaman Melalui internet remaja sekarang dapat berkenalan dengan siapapun tanpamelihat latar belakangc Lewat jejaring sosial, orang dapat saling berkomunikasi walaupun Remaja dapat memberikan data privasi mereka, nomor telepon, alamat,bahkan data keluarga serta hal lain yang seharusnya tidak di dijawab, boleh dengan penjelasan atau tidak,sebelumnya terimakasih​
Berdasarkandata Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), sebanyak 30 juta anak dan remaja pengguna internet. Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan, Kemenkominfo sudah merancang roadmap sejak 2009 mengenai Indonesia informatif pada 2014 dan Indonesia broadband pada 2015. Media sosial yang menjadi aplikasi wajib pada zaman modern. Credits to internet sudah tidak asing lagi dalam kehidupan manusia. Popularitas internet terus berkembang setiap saat seiring dengan teknologi. Berdasarkan Badan Pusat Statistik, pengguna internet di Bandung mencapai 96,65 persen pada bulan Agustus 2020. Hal ini menunjukkan bahwa internet menjadi salah satu ketergantungan masyarakat Indonesia. Namun seringkali informasi yang dimuat tidak akurat, seperti hoax. Kepala Polda NTT, Irjen Polisi Agung Sabar Santoso menyatakan bahwa ada sekitar situs di Indonesia menyebarkan informasi palsu dalamnya pada tahun 2017. Jumlah pengguna internet terus meningkat seiring berkembangnya zaman, termasuk remaja yang memiliki rasa ingin tahu yang besar dan mudah terpengaruh oleh hal yang terjadi di lingkungannya. Remaja harus memiliki tanggung jawab besar terhadap perilaku dirinya baik dalam dunia nyata maupun maya. Remaja harus menerapkan penggunaan internet secara bijak guna masa depan generasi muda yang teknologi membawa pembaharuan terus menerus terutama pada internet. “Sebagai generasi muda yang hidup di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini, sangat perlu menyesuaikan diri agar bisa mengikuti perkembangan zaman. Namun perkembangan teknologi informasi harus bisa disikapi dengan baik, karena akan membawa dampak yang luar biasa. Dengan adanya internet seolah-olah kita diberi kemudahan dalam berbagai hal dengan sekali sentuh saja,” ujar Drs. Gati Setiti, selaku Asisten 1 Sekda Kota Salatiga. Pada zaman modern, siapa pun dapat mengakses segala informasi maupun aktivitas melalui internet. Media sosial termasuk salah satu wadah informasi. Siapa pun dapat mengungkapkan apa yang ingin mereka beritakan dalam media sosial. Tidak hanya itu, media sosial juga memiliki peran untuk memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang yang memiliki adat dan budaya yang berbeda. Tetapi dunia internet tidak terlepas dari iklan yang bernuansa negatif, seperti pornografi yang bisa menyebabkan remaja terjerumus dan kecanduan dengan hal memiliki tiga motivasi utama untuk mengakses internet, yaitu untuk mencari informasi, berinteraksi dengan orang lain, dan untuk hiburan. Sekolah seringkali memberikan tugas yang mendorong remaja untuk menggunakan internet yang terkadang diselang dengan konten hiburan untuk tetap menjaga motivasi belajar. Hal ini menjadi langkah yang tepat untuk meningkatkan pemanfaatan internet sebagai sarana pendidikan. Orang tua memiliki peran untuk mendidik dan mengawasi anaknya dalam menggunakan internet secara bijak serta terlibat dalamnya. Seorang remaja yang tidak sengaja membuka situs terlarang sebaiknya ditegur tanpa amarah, dibina, dan dibimbing alasan teguran tersebut. Untuk meminimalkan pembukaan situs terlarang, dibutuhkan campur tangan pemerintah. Diperlukan peningkatan keamanan konten, seperti penggunaan VPN Virtual Private Network saat browsing untuk menghindari kebocoran data pribadi, sehingga dunia maya dapat menjadi ruang yang aman dan positif bagi remaja untuk tumbuh dan teknologi saat ini sangat mendukung sistem sekolah dan kuliah secara daring. Internet memberikan kesempatan pada semua orang untuk mengikuti proses pembelajaran. Semua orang dapat mengakses segala informasi dengan mudah. Tugas – tugas yang diberikan lebih kreatif dan luas. Namun, dengan diterapkannya sistem sekolah secara daring, terlihat bahwa pembelajaran justru tidak efektif. Guru yang mengajar seakan tidak diacuhkan oleh murid karena situasi pandemi yang sedang terjadi membebankan murid dan membuat pengalaman sekolah terasa membosankan sehingga berdampak pada kualitas pendidikan yang diperoleh. Sebagai contoh, ketika seorang guru sedang menerangkan sesuatu, terkadang ada beberapa murid yang terus menunduk dan tidak memperhatikan materi yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar murid, terutama remaja, telah candu terhadap internet sehingga mereka tidak bisa lepas dari perangkat digital yang selalu tersambung ke internet. “Kaum muda selalu tertarik untuk belajar hal–hal baru, namun terkadang mereka tidak menyadari risiko yang dapat ditimbulkan.” ujar Angela Kearney, selaku Wakil Indonesia dalam berkembangnya teknologi, internet menjadi kebutuhan manusia. Internet yang penuh dengan informasi perlu diperhatikan juga penggunaannya. Para remaja yang sedang melewati pubertas akan mudah terpengaruh oleh perkataan dan tindakan yang dilihat atau dirasakan. Media sosial memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mengutarakan pendapatnya. Seringkali media sosial dipenuhi dengan hoax dan kekerasan yang lepas kendali keamanan sistem. Remaja lepas kendali karena mengunggah atau melihat sesuatu yang tidak layak sehingga mendapatkan hujatan dari masyarakat, mengakibatkan mereka menjadi remaja yang suka kekerasan. Maka dari itu, untuk menghindari hal tersebut, diperlukan kehadiran orang tua untuk selalu mengawasi dan membimbing anaknya untuk selalu bijak dalam menggunakan internet. Pemerintah dapat memberikan seminar atau mata pelajaran wajib baru pada remaja mengenai penggunaan internet secara bijak sehingga mereka dapat bertumbuh dan berkreasi secara I. S. 2020, Januari 21. Ini Pentingnya Orangtua Perlu Batasi Penggunaan Media Sosial Anak. Diakses dari Kompas C. 2020, Maret 11. Bijak Dalam Menggunakan Internet. Diakses dari SMK Yadika Manado 2018, Maret 12. Generasi Muda Dituntut Bermedsos Dengan Bijak. Diakses dari Pemerintah Kota Salatiga A. 2017, Desember 13. Ada Situs Penyebar Hoax di Indonesia. Diakses dari Kementrian Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia

Trenini sedang banyak digandrungi oleh para remaja yang menggunakan media sosial berbagi foto yaitu Instagram. Entah sejak kapan tren ini mulai booming di kalangan remaja, namun sampai sekarang banyak yang melakukan hal ini di profil Instagramnya dengan alasan agar dapat mendapatkan lebih banyak followers.. Mungkin kita yang melakukan hal ini bisa merenungkan kembali manfaat dari hal ini, Ada

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pengaruh Internet Terhadap RemajaPerkembangan teknologi di era globalisasi yang modern ini sudah sangat meleset tinggi. Siapapun, dan dimanapun orang-orang sudah dapat mengakses media teknologi internet ini. Banyak media juga sudah tersedia, salah satunya adalah media internet seperti Google, twitter, facebook, dan lain sebagainya yang dapat diakses untuk mengetahui suatu informasi seputar kebudayaan, pendidikan, teknologi, dan juga dapat membantu masyarakat untuk menggali informasi tersebut. Terkhususnya, para remaja saat ini yang banyak sekali mengakses media di dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju. Internet adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Penggunaan internet sampai dengan saat ini sangat pesat, dikarenakan virus Corona yang dialami hampir di seluruh dunia. Dan banyak juga yang melakukan pekerjaan, pendidikan menggunakan internet. Internet bisa digunakan melalui laptop, komputer atau juga smartphone. Data , jumlah komputer yang telah dihubungkan dengan internet di seluruh dunia mencapai lebih dari 40 juta dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah situs web mencapai milyaran, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif. Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk pengguna dan lingkungannya. Ada 2 dampak positif dan negatif dari penggunaan intenet bagi remaja 1. Pengaruh Positif Penggunaan Internet Bagi Remaja Keberadaan internet memberi dampak positif bagi seluruh masyarakat pengguna internet termasuk remaja. Disana mereka dengan cepat bisa mendapatkan informasi, bisa mencarinya dengan menggunaka google atau dengan cara yang lain. Tetapi kebanyakan remaja menggunaka internet untuk mencari teman chatting, kirim e-mail dan mencari tugas-tugas kuliah atau tugas sekolah. Dikalangan remaja masa kini yang lagi marak-maraknya adalah facebook dll. Mereka mencari teman melalui jejaring pertemanan dan bisa juga kirim-kirim foto atau lainnya. Bahkan saat ini, siapapun bisa memiliki situs pribadi denga menggunakan wablog yang bisa berisi tentang informasi pribadi seseorang, apakah itu tokoh, artis, selebritis dan sebagainya. Semakin banyaknya komunitas yang menggunakan forum online yang mewadahi pengguna untuk bertukar informasi atau bahkan berdiskusi, pengguna yang bergabung diminta untuk daftar terlebih dahulu sebelum menggunakan fasilitas yang disediakan oleh pengelola website, salah satunya adalah kaskus. Forum ini selain tempat berdiskusi berbagai topik juga memiliki fasilitas sebagai tempat jual beli barang. Berikut adalah beberapa dampak positif penggunaan internet bagi remajaMendapatkan informasi lebih maju, pasti akurat dan cepat. Memungkinkan kita berkomunikasi jarak jauh, tanpa harus mendatangkan siswa dan maha siswa bisa mengerjalan tugas di sekolah dengan mudah dan hasil penelitian bisa bertukar informasi hasil penelitian lewat internet. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya BahayaInternet Bagi Remaja. 20 Oktober 2021. Diupdated: 20 Oktober 2021. JurnalPost - Dalam era globalisasi masa ini teknologi semakin maju, hadirnya internet sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-sehari masyarakat. Media sosial atau internet juga mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan seseorang, termasuk remaja.
Era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dsb. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media dalam masa perkembangannya, di sekolah remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial Menjelaskan mengenai apa saja pengaruh media sosial bagi remaja dimasa perkembangannya kemudian untuk mengetahui apa saja pengaruh terhadap perilaku remaja yang disebabkan oleh media sosial saat penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena ingin mendalami suatu fakta, gejala dan peristiwa pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan remaja secara alami. Peneliti menginginkan hasil penelitian berupa rincian data yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif dan tidak memerlukan pengolahan data secara statistika. Hasil dari penelitian kualitatif yang dibutuhkan peneliti adalah berupa informasi yang mendalam mengenai pengaruh media sosial bagi remaja itu sendiri. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PROSIDING KS RISET & PKM 47 7 PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU REMAJA Oleh Wilga Secsio Ratsja Putri, R. Nunung Nurwati, & Meilanny Budiarti S. Email wilgasecsio ABSTRAK Era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dsb. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Padahal dalam masa perkembangannya, di sekolah remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial Menjelaskan mengenai apa saja pengaruh media sosial bagi remaja dimasa perkembangannya kemudian untuk mengetahui apa saja pengaruh terhadap perilaku remaja yang disebabkan oleh media sosial saat ini. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena ingin mendalami suatu fakta, gejala dan peristiwa pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan remaja secara alami. Peneliti menginginkan hasil penelitian berupa rincian data yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif dan tidak memerlukan pengolahan data secara statistika. Hasil dari penelitian kualitatif yang dibutuhkan peneliti adalah berupa informasi yang mendalam mengenai pengaruh media sosial bagi remaja itu sendiri. Kata Kunci Pengaruh, Media, Sosial, Perilaku, Remaja ABSTRACT In this era of globalization technology is more advanced, it can’t be denied the presence of the internet more needed in everyday life, both in socialization, education, business, etc. We can’t be denied that social media have a big influence in our life. Someone who initially small can be great with social media, or otherwise .For the community particularly among teenagers , social media have to make opium user gone days without opening a social media. While in a fact, teenagers in school trying to find his identity with sebayanya hang out together with friends .This research aims to understand the influence of social media explained about what course the influence of social media for teenagers dimasa it has since then to know what course the influence on teen behavior caused by the current social media. During the research, researchers used a method of the qualitative study because want to learn about a fact; symptoms and events the influence of social media against teen behavior in the field just as there are in the context of space and time as well as environmental situation teenagers naturally. PROSIDING KS RISET & PKM 48 Researchers wanting the results of research in the form of the data that is even more complex on the phenomena that is difficult expressed by a method of quantitative and do not need processing data is result of the qualitative study required researchers is in the form of deep information about the influence of social media for teenagers itself. Keywords Effect, Social, Media, Behaviour, Teenager. PENDAHULUAN Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman. Dalam media sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul. Kata remaja berasal dari kata bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja menunjukan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja merupakan masa transisi sebab pada saat itu, seseorang telah meninggalkan masa kanak-kanak namun ia juga belum memasuki masa dewasa. Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman. Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya yang penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian. Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunia maya. Setiap individu mampu menampilkan karakter diri yang berbeda ketika berada di dunia maya dengan dunia nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial Menjelaskan mengenai apa saja pengaruh media sosial bagi remaja dimasa perkembangannya kemudian untuk mengetahui apa saja pengaruh terhadap perilaku remaja yang disebabkan oleh media sosial saat ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi PROSIDING KS RISET & PKM 49 candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman. Dalam media sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul. Hal tersebut sesuai dengan teori perkembangan remaja yang mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa perkembangan dalam segala hal. Sehingga menjadi labil atau mudah dipengaruhi merupakan suatu ciri dari remaja sendiri. Masa remaja menunjukan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja merupakan masa transisi sebab pada saat itu, seseorang telah meninggalkan masa kanak-kanak namun ia juga belum memasuki masa dewasa. Saat ini teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kaum remaja saat ini sangat ketergantungan terhadap media sosial. Mereka begitu identik dengan smartphone yang hampir 24 jam berada di tangan dan sangat sibuk berselancar di dunia online yang seakan tidak pernah berhenti. Apalagi kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Melihat hal ini, Sekolah Tinggi Sandi Negara STSN bersama Yahoo! melakukan riset mengenai penggunaan internet di kalangan remaja. Hasilnya menunjukkan, kalangan remaja usia 15-19 tahun mendominasi pengguna internet di Indonesia sebanyak 64%. Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman, sehingga mereka dianggap lebih populer di lingkungannya. Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya yang penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian. Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunia maya. Pengertian Remaja Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik Hurlock, 1992 Tahap Perkembangan Remaja Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, PROSIDING KS RISET & PKM 50 masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun. Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Ciri-Ciri Remaja - Pertumbuhan fisik Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan dengan masa anak – anak dan masa dewasa. - Perkembangan seksual Seksual mengalami perkembangan yang kadang – kadang menimbulkan masalah dan menjadi penyebab timbulnya perkelahian, bunuh diri dan sebagainya. - Cara berfikir Cara berpikir causatif yaitu menyangkut hubungan sebab dan akibat. Misalnya remaja duduk didepan pintu, kemudian orang tua melarangnya sambil berkata “pantang“. Andai yang dilarang itu anak kecil, pasti ia akan menuruti perintah orang tuanya, tetapi remaja yang dilarang itu akan mempertanyakan mengapa ia tidak boleh duduk didepan pintu. - Emosi yang meluap – luap Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Suatu saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu ia bisa marah sekali. - Mulai tertarik pada lawan jenis Dalam kehidupan sosial remaja, mereka lebih tertarik pada lawan jenisnya dan mulai pacaran. - Menarik perhatian lingkungan Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peran seperti melalui kegiatan remaja di kampung – kampung. - Terikat dengan kelompok Remaja dalam kehidupan sosialnya tertarik pada kelompok sebayanya sehingga tidak jarang orang tua dinomor duakan sedangkan kelompoknya dinomor satukan. Media Sosial Media social Social Networking adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content". Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Macam-Macam Media Sosial Teknologi media sosial sekarang ini memiliki berbagai berbagai bentuk seperti misalnya majalah digital, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, jejaring sosial, podcast, foto atau gambar, video, rating dan bookmark sosial. PROSIDING KS RISET & PKM 51 Masing –masing memiliki kelebihannya sendiri seperti blogging, berbagi gambar atau foto, video blogging, wall-posting, berbagi musik atau lagu, chaatting, bahkan VoIP atau Voice over IP, dan lain sebagainya. Macam-macam Jejaring Sosial – Jenis Media Sosial Berikut di bawah ini ada klasifikasi macam-macam jejaring sosial berdasarkan fungsi dan kegunaannya 1. Konten kolaborasi contohnya, Wikipedia 2. Blog dan microblog contohnya, Twitter 3. Situs jejaring sosial berita contohnya, Digg 4. Konten Video contohnya, YouTube 5. Situs jejaringan sosial contohnya, Facebook 6. Game dunia maya contohnya, World of Warcraft 7. Situs dunia sosial virtual contohnya, Second Life Pengaruh Media Sosial Berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif dari media sosial Tempat promosi yang baik dan murah Mengganggu kegiatan belajar remaja Dampak memperluas jaringan pertemanan Media komunikasi yang mudah Tempat mencari informasi yang bermanfaat Tidak semua pengguna media sosial bersifat sopan Tempat berbagi foto, informasi, dll. Mengganggu kehidupan dan komunikasi keluarga PENUTUP Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman, sehingga mereka dianggap lebih populer di lingkungannya. Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya yang penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian. Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunia maya DAFTAR PUSTAKA Hurlock B. Elizabeth. 1980. DEVELOPMENT PSYCHOLOGY A Little-Span Approach, Fifth Edition. McGraw-Hill, Inc. Zulkifli L. 2003. Psikologi Perkembangan. Bandung PT Remaja Rosdakarya. Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein 2010 "Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media". Business Horizons 531 59–68 ... According to research, 88% of people often compare their lives with other people they usually see on social media. This can lead to reduced self-confidence and negative thoughts about oneself [31]. The intensity of excessive use of social media greatly affects the lack of self-confidence of adolescents, a perfect picture on social media makes adolescents often feel dissatisfied and worried about themselves every day [32]. ...Sherly ShoburBackground Adolescents are a vulnerable group who often experience feelings of insecurity or insecurity. Insecurity can have a negative impact on the psychological and social well-being of adolescents, such as decreasing the quality of interpersonal relationships, decreasing academic performance, and the emergence of mental health problems such as depression and anxiety. Therefore, it is important to understand what factors influence the level of insecurity in adolescents and strategies that can help them overcome this insecurity. Objective The aim of this literature study is to identify factors that influence the level of insecurity in adolescents and strategies that can help them overcome this insecurity. Method The method used in this literature study is literature search from various sources, such as academic journals, books, and online articles. A literature search was carried out using keywords related to insecurity and youth. Results This literature study is expected to provide a better understanding of what factors influence the level of insecurity in adolescents and strategies that can help them overcome this insecurity. The results of this literature study are also expected to provide suggestions for parents, teachers, and mental health professionals in helping adolescents overcome insecurity and improve their psychological and social well-being.... Bagi mereka yang menggunakan media sosial, sangat penting sebagai sarana ekspresi diri. Media sosial mengajak siapapun yang tertarik untuk berperan dengan memberikan informasi dalam waktu yang cepat dan tanpa batasan ruang dan waktu, memberikan komentar, serta memberikan umpan balik secara terbuka Putri et al., 2016. Poin penting lainnya yang harus diangkat saat membahas multiple account adalah bagaimana pengguna berinteraksi satu sama lain dan mengelola akun mereka dengan cara yang9berbeda. ...... According to a survey from the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia, more than 30 million teenagers use media which is a communication channel they use. According to research Putri, 2016 in addition to learning, they also use media for entertainment, seeking information, and keeping up with the times. "In my opinion, vaccines have become an alternative in dealing with the surge in the spread of Covid-19, but there is a controversy about deaths after vaccination, it should be a special concern so that it doesn't happen again and raises doubts for me personally because it was triggered by deaths that occurred after vaccination.". ... Citra Rosalyn AnwarAndrianiThis article provides an overview of parents and children who build communication through KPop. This article becomes interesting to discuss because of the increasing popularity of the Korean Wave in Indonesia. Negative stigma also accompanies parental anxiety about their children's liking for the Korean Wave, especially KPop. In addition, there are problems with parents who find it difficult to build communication with their children. This article provides an overview of how parent-child communication is actually built through KPop. This article is the result of a qualitative study on three pairs of mothers and children in Makassar. The results of the study show that communication is very well established between mother and child, with the role of this Hallyu Wave... Sesuai dengan penelitian terlebih dahulu yang di lakukan oleh bahwa pengaruh social media berpegnaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung Batee, 2019. Maka dapat di jelaskan bahwa media sosial mampu mengajak para pengguna untuk berpartisipasi dalam memberikan sebuah feedback secara terbuka baik komentar,maupun informasi yang mampu memberi pengaruh positif bagi pengguna lain Putri et al., 2016. ...Sella MaulidiniJammaludin KhalidThis study aims to examine the influence of tourist attraction, social media, and price perceptions on visiting decisions at Cimory Dairyland Bogor. This study used a survey-based quantitative research design using a purposive sample of 170 respondents. This study uses primary data, or data collected directly from respondents, which includes their perceptions of aspects of tourist attraction, social media, and price perceptions. According to research findings, tourist attractiveness in Cimory Dairyland is not significantly influenced by visiting decisions, but the perceived price has a positive and significant impact. At Cimory Dairyland Bogor, service standards also have a significant influence on visiting decisions. Finally, the combined findings show that the decision to visit Cimory Dairyland Bogor is strongly influenced by tourist attractiveness, social media, and price perceptions.... Media sosial juga mampu membuat seorang yang memiliki pengaruh kecil di dalam kehidupan luar jaringan luring memiliki pengaruh besar dalam komunikasi di media sosial Putri et al., 2016. Maka dari itu, media sosial banyak digunakan oleh berbagai kalangan untuk bisa menjadi tokoh yang dikenal oleh banyak orang dan juga memiliki pengaruh besar. ...Arviane Dahniarny BaharYogi MaringgiFahria SyawalThe purpose of this study is to describe the use of Instagram social media in building Personal Branding from Doctor Ayman Alatas. This research method is a qualitative method by analyzing aymanlatas Instagram content. The researcher describes the personal branding process by using the personal branding concept proposed by Robert Montoya. The results showed that there were three types of content uploaded by Doctor Ayman Alatas. The content is, a content regarding daily activities, namely in carrying out their activities as a model as well as a doctor; b content related to education on health issues; c entertainment content. The personal branding aspect carried out by Doctor Ayman Alatas consists of 8 aspects as follows, a specialization; b consistency; c differentiation; d leadership; e personality; f unity; g constancy; h good intentions. In conclusion, from these eight aspects, Doctor Ayman shows that he wants to be known as a young millennial doctor who is witty, close to his family, has broad abilities in the health sector and also shows his Arabic blood. This was then consistently demonstrated by Doctor Ayman Alatas in the content uploaded on Instagram. Keywords Ayman Alatas, Young Doctor, Instagram, Social Media, Personal Branding... Kehidupan berprestasi merupakan wujud aktualisasi diri bagi siswa, namun tidak semuanya dapat mencapai kebutuhan tersebut karena terhambatnya beberapa aspek perkembangan dalam hidupnya Islami, 2020. Disebut masa remaja adalah seseorang yang memiliki umur dari 12 tahun sampai 21 tahun Putri, Nurwati, & Budiarti, 2016. Siswa SMK adalah seseorang yang sudah menyelesaikan sekolah ditingkat sekolah lanjutan pertama atau menengah pertama, yang sedang mencari tentang identitas dari diri mereka dimana berumur 15 tahun sampai kisaran 17 tahunan. ...Titis IndariTruancy behavior that are common are maladaptive behaviors that are often experienced by students at school. Behavior occurs due to the inability of students to adapt to environmental demands. The behavior contract technique which aims to change individual behavior can be a solution to this maladaptive action. This technique is done with good awareness and commitment between the counselor and the client. The basic principles in the behavior contract technique include 1 contracts are carried out with reinforcement, 2 strengthening must be carried out immediately, 3 contracts are negotiated freely and openly and are mutually agreed upon, 4 contracts are fair and clear, 5 contracts have clear target behavior behavior, frequency and duration of contracts, 6 contracts integrated with school programs. The use of individual counseling services with the behavior contract technique can be applied by counselors so that clients have awareness and eliminate truancy in high school. Abstrak Membolos merupakan perilaku maladaptif yang sering dialami siswa di sekolah. Perilaku terjadi akibat ketidakmampuan siswa dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. Teknik behaviour contract yang bertujuan mengubah perilaku individu dapat menjadi solusi atas tindakan maladaptif tersebut. Teknik ini dilakukan dengan kesadaran dan komitmen yang baik antara konselor dengan konseli. Prinsip dasar dalam teknik behaviour contract, antara lain 1 kontrak dilakukan dengan penguatan, 2 penguatan harus segera dilakukan, 3 kontrak dinegosiasi secara bebas dan terbuka serta disepakati bersama, 4 kontrak adil dan jelas, 5 kontrak memiliki kejelasan target tingkah laku, frekuensi dan lamanya kontrak, 6 kontrak terintergritas dengan program sekolah. Penggunaan layanan konseling individu dengan teknik behavior contract dapat terapkan konselor sehingga konseli mempunyai mempunyai kesadaran dan menghapus perilaku membolos di MukhlasinKusrini KusriniArti WulandariPenciptaan karya fotografi ini mengangkat tema tentang masalah gangguan kesehatan mental akibat penggunaan media sosial yang berlebihan. Tujuan penciptaan fotografi ekspresi ini adalah untuk memvisualisasikan dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental. Aliran fotografi ekspresi dipilih karena dapat menyampaikan kegelisahan diri hingga kondisi kesehatan mental dan didukung dengan metode montase sebagai penunjang perwujudan karya. Metode pengumpulan data dalam perwujudan karya ini menggunakan metode observasi dengan berbagai cara, yakni dengan meninjau literatur, membagikan kuesioner kepada kelompok remaja masa akhir dengan rentang umur 18-24 tahun, dan mewawancarai langsung salah satu psikolog sebagai ahli kesehatan mental. Hasil dari observasi tersebut dijadikan landasan ide dalam visualisasi karya. Dalam perwujudan karya, media sosial yang dipilih sebagai objek pendukung ide penciptaan adalah Instagram. Hasil penciptaan karya fotografi ini menyampaikan kesan yang berhubungan dengan pengguna. Hal ini digambarkan melalui visualisasi dari berbagai gejala gangguan kesehatan mental, yaitu a adiksi, b komparasi diri, dan c kecemasan. Dengan demikian, penciptaan karya fotografi ini diharapkan dapat menjadi bahan reflektif bersama mengenai pentingnya kesadaran dalam penggunaan media of Excessive Social Media Use on Mental Health through Fine Art Photography. This photographic work brings up the theme of mental health disorders due to excessive use of social media. The creation of this fine art photograph aims to visualise the negative impacts of social media on mental health. This genre of fine art photography was chosen because it can express self-anxiety about mental health conditions and is supported by a montage method to support the realisation of the work. The data collection method in the embodiment of this work uses observation methods in various ways, namely by observing literature, distributing questionnaires to the group of late adolescents aged 18 to 24 years, and conducting direct interviews with one of the psychologists as a mental health expert. These observations' findings serve as the foundation for ideas in the creation of works. In the realisation of this work, the social media platforms chosen as supporting is Instagram. The result of this photographic work conveys user-related impressions, which are illustrated through the visualisation of various symptoms of mental health disorders a addiction, b self-comparison, and c anxiety. Thus, the creation of this photographic work is expected to be a collective reflective material regarding the importance of awareness in the use of social Putri WinawatiKismi MubarokahBackground The purpose of this study was to describe the sugarbaby phenomenon in Semarang City adolescents in 2019. Method This study used descriptive qualitative with phenomenological approach, snowball technique was used in the data collection process. There were 5 subjects to dig deeper information related to the sugarbaby phenomenon in adolescents. Result The results showed that most of the subjects sugarbabies had the idea that adolescent relation is more towards negative and even sugarbaby is a natural thing and is lived with ordinary feelings to seek material satisfaction. Role-playing of their own accord and having an influential role model to embrace from the personal side of the person who is and appearance/lifestyle. Want to live better because the majority have less financial conditions, have social media to get sugardaddy. Had kissing, necking, petting even intercouse and sugardaddy had never told him to take a health test. Aware that the consequences are in the form of pregnancy, abortion and even sexually transmitted infections and are not liked by many people but they do not yet have the view to stop playing the role of sugarbaby. Implication It is recommended first, for parents to monitor the child's development and educate the child with good ethics and religious education, creating a harmonious and affectionate family Putu Widantari SuandanaFachmi HidayatullohI Putu Dharma KusalaArti Amartya PratiwiNational defense is a reflection of the attitudes and actions of citizens based on love for the homeland. Social media makes all users have the ability to interact, participate, and share information. Social media not only contains information that is positively matter, but also contains information that is negatively matter, such as hoax and hate speech that can divide and become a threat to a country. Wisely in using social media, the most basic aspect that must be considered is how to communicate. Communicating in social must pay attention to several characteristics, namely, networks, information, archives, interactions, social stimulation, and user content. As a step in responding to threats that can occur due to misuse of social media, prevention efforts can be made, namely the use of social media wisely. There are several things that can be done in using social media wisely, namely promoting ethics, filtering information, spreading positive has not been able to resolve any references for this publication.
. 144 486 94 471 471 40 340 86

remaja saat ini tumbuh di zaman internet